بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه

Tulisan ini bukanlah sumber pemberita, bukan jua sumber pengkritik, tapi hanya sekadar sedikit informasi yang insyaAllah shahih dan bermanfa'at. 'Ala kulli hal, jika terdapat sebarang kesalahan informasi harap dapat maklum kepada saya. Jazakallah. Kepada Allah jua kita kembali


Moga Allah memberkati segala huruf yang ada dalam blog ini.

Amin~

Labels

analogi (5) artikel (9) cerita (12) dakwah (18) IIUM (3) iklan (9) isu (9) majlis ilmu (6) misc (6) muhasabah (14) puisi (1) ulama (7) video (3)

Tuesday, July 26, 2011

Wasiat Al Allamah Alhabib Umar Bin Hafidh Dalam Menghadapi Bulan Ramadhan


(Terjemahan dari wwww.habibomar.com)



ImageMerupakan penyampaian dari Guru Mulia beliau Al Habib Umar bin Hafidh dalam ceramah beliau di akhir sya'ban 1426H ini, saya mengulas sebagian wasiat - wasiat Guru Mulia, bahwa seyogyanya ada 3 hal yang harus kita laksanakan di awal bulan ramadhan ini, yaitu:
1. Gembira dan senang dengan datangnya bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah swt : "Katakanlah (wahai Muhammad saw) Dengan Datang-nya Anugerah Allah Dan Rahmat-Nya, Maka Dengan Itu Hendaknya Mereka Bergembira" (QS Yunus 58), dan juga Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari & Muslim). Dan diriwayatkan oleh Salman ra, bahwa Rasulullah saw menyampaikan ceramahnya pada kami di hari terakhir bulan sya'ban : "Wahai para manusia sekalian, telah menyelimuti kalian bulan Agung yang penuh keberkahan, bulan yang padanya suatu malam yang lebih mulia dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa di bulan ini merupakan hal yang fardhu (wajib), dan menjadikan Qiyam (tarawih) merupakan hal yang sunnah, barangsiapa yang beribadah dengan satu macam kebaikan maka sama saja pahalanya dengan menjalankan ibadah yang fardhu, barangsiapa yang beribadah dengan hal yang fardhu maka seakan ia telah mengerjakan 70X hal fardhu tersebut, inilah (ramadhan) merupakan bulan kesabaran, dan balasan atas kesabaran adalah Surga, inilah bulan kita saling membantu satu sama lain, inilah bulan dimana Allah menumpahkan rizki Nya bagi orang mukmin" (Hadits riwayat Imam Ibn Khuzaimah dalam shahih nya).
2. Menjaga diri dan berhati hati dari hal hal yg membuat kita terhalangi dan terusir dari kemuliaan Ramadhan, diantaranya adalah :
* Menjaga lidah kita dari berdusta dan menjaga pula perbuatan kita dalam kedustaan dan penipuan,
* juga ucapan ucapan buruk dan perbuatan buruk,
* dan dari berbuka puasa dengan makanan haram dan syubhat,
* dan dari perbuatan yang menjatuhkan pahala puasa seperti memandang aurat yang bukan muhrimnya,
* dan dari berdusta dan membicarakan aib orang lain,
* dan dari memutuskan hubungan silaturahmi,
* dan dari minum arak, ganja dan narkotika,
* dan dari dengki dan kebencian terhadap sesama muslimin, dan dari berbuat durhaka pada kedua orang tua.

Dan berhati - hatilah wahai mukimin dari berbuka puasa tanpa sebab yang jelas, Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang berbuka di hari ramadhan tanpa sebab sakit, atau safar, atau udzur syar'I lainnya, maka tiadalah ia akan bisa membayarnya walaupun ia berpuasa sepanjang masa" (HR Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibn Maajah, Ibn Khuzaimah dan Imam Baihaqy).
Maka berhati - hatilah wahai mukmin dalam menjaga keadaan puasamu, dan jangan pula kau berbuka puasa sebelum yakin telah tiba waktunya, karena sunnah untuk bersegera dalam buka puasa adalah setelah yakin sepenuhnya telah masuk waktu berbuka puasa.
3. Yang terakhir adalah bersungguh - sungguh dalam menghadapi hujan anugerah di bulan mulia ini, dan bersungguh - sungguh mendapatkan anugerah berlipat gandanya berbagai pahala dan di bentangkannya kesempatan untuk meraih derajat yang agung. Telah bersabda Rasulullah saw "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bagi kalian berpuasa di siang harinya dan telah pulah mensunnahkan bagi kalian mendirikan shalat sunnah di malam harinya (tarawih), barangsiapa yang melakukan keduanya dengan keimanan dan kesungguhan, maka ia akan lepas dari seluruh dosanya sebagaimana saat ia baru dilahirkan oleh ibunya" (HR Imam Nasa'i).
Maka seyogyanya kita memperbanyak berbagai amal ibadah di bulan mulia ini, terutama menjaga shalat lima waktu dengan berjamaah, dan ketahuilah bahwa menjamu orang lain berbuka puasa merupakan hal yang agung pahalanya, sabda Rasulullah saw :"Baramgsiapa yang menyediakan buka puasa bagi yang berpuasa dibulan Ramadhan, maka diampuni seluruh dosanya, dan kebebasan baginya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala puasa tersebut" (HR Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya).
Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang menyediakan buka puasa bagi orang yang berpuasa ramadhan dengan makanan dan minuman yang halal, maka akan bershalawatlah para Malaikat baginya sepanjang waktu Ramadhan, dan akan bershalawatlah padanya Malaikat Jibril dimalam Lailatulqadr" (Imam Thabrani).
Sabda Rasulullah saw : "Diberikan untuk ummatku dibulan Ramadhan lima hal yang tidak diberikan pada para Nabi sebelumku, yaitu saat malam pertama bulan Ramadhan, Allah memandangi mereka dengan iba dan kasih sayang Nya, dan barangsiapa yang dipandangi Allah dengan Iba dan Kasih Sayang Nya maka tak akan pernah disiksa selama selamanya, yang kedua adalah aroma tak sedap dari mulut mereka di sore harinya lebih indah dihadapan Allah daripada wanginya Misk (bau tak sedap orang yang berpuasa akan menyusahkan mereka dan akan membuat mereka merasa terhina, namun balasan untuk keridhoan mereka karena hal yang tak mereka sukai dan perasaan terhina itu adalah justru di sisi Allah hal itu sangatlah mulia), yang ketiga adalah sungguh para malaikat memohonkan pengampunan dosa bagi mereka sepanjang siang dan malam, yang keempat adalah Allah memerintah kepada Surga seraya berfirman : Bersiaplah engkau (wahai surga), dan bersoleklah untuk menyambut hamba - hamba Ku, aku iba melihat mereka, barangkali mereka mesti beristirahat karena kepayahan menghadapi kehidupan mereka didunia untuk menuju Istana - Istana Ku dan Megahnya Kedermawanan Ku, yang kelima adalah ketika malam terakhir dibulan Ramadhan maka diampunilah bagi mereka seluruhnya, maka bertanyalah seorang sahabat : apakah itu hadiah orang yang mendapatkan Lailatulqadr Wahai Rasulullah?, maka Rasul saw bersabda : "Tidak, bukankah bila kau melihat para buruh bila selesai dari pekerjaannya harus segera dilunasi upahnya?" (HR Imam Baihaqi).
Maka ketahuilah bahwa Rasul saw bersungguh - sungguh dalam beribadah pada bulan Ramadhan, lebih dari kesungguhannya di bulan lain, dan Rasul saw sangat teramat bersungguh - sungguh dalam beribadah di 10 malam terakhir Bulan Ramadhan lebih dari kesungguhannya di hari - hari ramadhan lainnya, Maka berpanutlah pada Imam mu Nabi Muhammad saw, janganlah tertipu dengan mengikuti kebiasaan sebagian orang yang bersungguh - sungguh di awalnya dan bermalas - malasan di akhirnya, karena kemuliaan justru berpuncak pada akhirnya.
Wahai Allah perkenankan kami melewati kemuliaan Ramadhan, berpuasa dan menegakkan bermacam - macam amal mulia padanya, dari pembacaan Al Qur'an dan bertafakkur atas maknanya, serta menyambung silaturahmi serta berbuat baik dengan tetangga, dan selamat dari segala hal yang memnghalangi kami dari kemuliaannya, dan shalawat serta salam atas sang Nabi dan keluarga serta sahabatnya walhamdulillahirabbil'alamiin... amiin.

sumber : majelisrasulullah.org

Monday, April 25, 2011

Kalam Habib Munzir Al-Musawa di Madras An-Nur

 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Guru kita yang kita cintai dan kita muliakan Al fadhillatul Sayyid ad daie illallah alHabib Ali Zainal Abidin Al-Hamid, semoga dalam keberkahan Allah. Hadirin hadirat dan para habaib yang hadhir di siang hari ini di majlis ta’lim annur.

Limpahan puji ke hadirat Allah swt Yang Maha Luhur, Yang Maha Membuka limpahan Rahsia kemuliaan, Yang Maha Membuka Rahsia Cahaya Kehidupan, Yang Maha Menciptakan cahaya dari tiada, cahaya yang menembus bukan hanya cahaya termuliakan tetapi cahaya jiwa, cahaya ucapan, cahaya pendengaran, cahaya doa, cahaya munajat, cahaya sujud, cahaya doa, cahaya memohon kepada Allah, cahaya nama Allah, cahaya keluhuran Allah, cahaya kemuliaan Allah, cahaya kewibawaan Allah dan kesemua itu telah dirangkum lebih agung dan lebih banyak dari seluruh makhluk yang ada di alam semesta dan semua kemuliaan itu telah Allah padukan satu persatu untuk menerangi jiwa umat Nabi Muhammad saw. dan hamba-hambanya yang beriman hingga jiwa mereka menjadi cahaya hingga Rasul saw berdoa;


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانَ فِي دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِي سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا

( صحيح البخاري )

" Dari Ibn Abbas ra berkata : Diantara Doa Nabi saw : "Wahai Allah jadikanlah pada hatiku cahaya, dan pada penglihatanku cahaya, dan pada pendengaranku cahaya, dan dikananku cahaya, dan dikiriku cahaya, dan diatasku cahaya, dan dibawahku cahaya, dan didepanku cahaya, dan dibelakangku cahaya, dan jadikan untukku cahaya". ( Shahih Al Bukhari )

Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahihul Bukhari.

Saturday, April 9, 2011

Persoalan Khilafiyyah & Penjelasan Ulama'


Alhamdulillah, buku Persoalan Khilafiyyah Dan Penjelasan Ulama (PKDPU) telah terbit setelah lebih kurang 2 tahun Ustazuna Muhadir bin Haji Joll Hafizhahullah menghabiskan masanya untuk mengarang kitab tersebut, dengan sukacitanya saya sebagai salah seorang anak murid beliau amat mengagumi usaha sumbangan beliau untuk masyarakat. Sepertimana yang kita ketahui bahawa pada akhir zaman ini banyak sekali berlaku fitnah, adapun fitnah tersebut merangkumi banyak bidang, termasuklah bidang keilmuan feqah serta tauhid sendiri yang sebenarnya telah lama selesai diperbahaskan oleh ulama-ulama dahulu. Akan tetapi disebabkan sesetengah sifat manusia yang jahil yang terserlah kejahilannya, dan sombong yang tidak kena tempat, maka berlakulah fitnah yang sangat hebat pada zaman sekarang ini sepertimana ramai orang mempertikaikan ulama-ulama dahulu dan amalan-amalan terdahulu. 

Oleh itu, kitab PKDPU adalah jawapan yang jelas kepada segala kekeliruan orang-orang awam malah boleh dijadikan rujukan para asatizah sekalian. Antara salah satu keistimewaan kitab ini adalah berkenaan rujukan sumber yang menjadi isi keilmuan yang tercatat dalam kitab tersebut. Hampir kesemua catatan yang dikarang oleh beliau adalah bersumberkan kitab-kitab yang terkenal dan dipercayai kebenarannya. Harga RM150 mungkin mahal pada pandangan zahir tetapi pada haqiqatnya jika dilihat aqal dan mata hati, RM150 adalah harga yang sangat tidak adil untuk kitab sebegini disebabkan keilmuan yang terkandung dalam kitab tersebut memang tidak dapat dibayar dengan hanya RM150. Sesungguhnya ilmu itu hak milik Allah dan ianya bukanlah mudah diperoleh melainkan dengan ikhtiar kita untuk mecari ilmu tersebut. Wallahua'lam

untuk tempahan, boleh ke klik di sini

Thursday, March 3, 2011

Rahmat Sekalian Alam

Seluruh kepujian kepada Allah ( سبحانه وتعالى ) empunya sekalian alam, Selawat dan salam ke atas penghulu segala al-anbia, sayyidul wujud, Muhammad ( صلى الله عليه وسلم ) serta ke atas para ahlul bait, dan sahabat-sahabat baginda R.A.


Amma Ba’d


Telah kita ketahui bahawa nikmat kurniaan Allah yang dikurniakan secara langsung dan tidak langsung untuk kita adalah sangat banyak, malah adalah sesuatu yang mustahil untuk kita menghitungnya. Demikian kerana nikmat Allah bukan sahaja berada pada pandangan zahir, segala benda yang tersirat juga adalah nikmat Allah termasuklah pandangan yang terzahir pada mata, pendengaran yang boleh digunapakai pada telinga, pemikiran yang boleh berfungsi pada akal, perasaan yang boleh dirasai pada hati, roh kehidupan disebalik jasad kehidupan serta banyak lagi. Bahkan masa, tempat, kekuatan, islam, hidayah, keinginan, kesedapan dan kesusahan juga adalah nikmat daripada Allah ( سبحانه وتعالى ) Sungguh, banyak sekali nikmat yang dikurniakan Allah ini. Benarlah, kita tidak akan dapat menghitungnya kerana terlalu banyak.


Berdasar firman Allah S.W.T :


“Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang” Surah An-Nahl : 18


Para ulama muhaqqiqin mentafsirkan bahawa “ni’mat” yang dimaksudkan oleh Allah itu adalah Muhammad ( صلى الله عليه وسلم ) Benar, baginda adalah ni’mat yang paling besar, paling agung, tidak ternilai berbanding dengan segala jenis ni’mat di dunia ini. Maka ni’mat mana lagi yang lebih kita syukuri jika bukan ni’mat yang paling agung ini.

Sahabah