بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه

Tulisan ini bukanlah sumber pemberita, bukan jua sumber pengkritik, tapi hanya sekadar sedikit informasi yang insyaAllah shahih dan bermanfa'at. 'Ala kulli hal, jika terdapat sebarang kesalahan informasi harap dapat maklum kepada saya. Jazakallah. Kepada Allah jua kita kembali


Moga Allah memberkati segala huruf yang ada dalam blog ini.

Amin~

Labels

analogi (5) artikel (9) cerita (12) dakwah (18) IIUM (3) iklan (9) isu (9) majlis ilmu (6) misc (6) muhasabah (14) puisi (1) ulama (7) video (3)

Tuesday, May 19, 2009

Analogi hidup disebalik 2 permainan


Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan
sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap
murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan
kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu
permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada
kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat
kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat
pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru
berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri
tangannya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik
sekarang perhatikan.
Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika
saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan
diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi
keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya.
Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi
kekok.
Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
"
Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang
haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas
membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita
memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk
menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan
sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita
menerima hal tersebut, tapi kerana terus
disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka,
akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal
itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh
kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai
dan ketika.

"
Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu
yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian
seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex
sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend,
hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang
wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu
gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik.
Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan
kemaksiatan
.
Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya.
"Paham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah
karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet.
Permainannya adalah , bagaimana caranya mengambil
Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternat if
dengan tongkat,dan lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya
karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak
memijak karpet ."Murid-murid, begitulah ummat Islam
dan musuh-musuhnya. .. Musuh-musuh Islam tidak akan
memijak-mijak anda dengan terang-terang. ..Kerana
tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang
biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan
mereka. Tapi mereka akan menggulung anda
perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak
sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka
dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin
kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah
kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja
hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi
dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu,
baru rumah dihancurkan. .."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia
tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan
perlahan-lahan meletihkan anda.
Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan
lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda
telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara
yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini
semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang
Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh
musuh kita...
"

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang
memijak-mijak cikgu?" tanya
murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,
misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain.
Tapi sekarang tidak lagi."
"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan,
mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau
diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit
serentak, baru mereka akan sedar".


"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali
ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..."
Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar
meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran
masing-masing di kepalanya...

No comments:

Sahabah